Amazenesia.com – Berikut informasi mengenai makna hari raya kuningan, dari sakralitas hingga kelestarian budaya dan identitas.
Pulau Bali, yang sering dijuluki “Pulau Dewata,” bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya dan tradisi agama Hindu yang khas. Salah satu perayaan paling mencolok dalam kalender budaya Bali adalah Hari Raya Kuningan.
Hari Raya Kuningan mengambil namanya dari warna kuning yang memiliki arti mendalam dalam budaya Bali. Kuning dalam konteks ini bukan hanya sekadar warna, tetapi juga simbol kesucian dan pencerahan. Warna kuning melambangkan kebijaksanaan, keceriaan, dan kehangatan, yang mencerminkan semangat optimis masyarakat Bali dalam menghadapi kehidupan.
Perayaan Hari Raya Kuningan pada tahun 2023 jatuh pada tanggal 12 Agustus 2023. Perayaan ini tidak hanya mencerminkan hubungan spiritual masyarakat dengan alam semesta dan roh leluhur, tetapi juga merupakan cerminan mendalam dari identitas dan kekayaan budaya pulau ini.
Berikut makna hari raya kuningan :
- Sakralitas dalam Penyajian Persembahan
Salah satu aspek penting dari Hari Raya Kuningan adalah penyajian persembahan kepada roh leluhur. Masyarakat Bali dengan penuh rasa hormat menyajikan makanan-makanan khusus yang dianggap sebagai simbol penghormatan dan ucapan terima kasih kepada leluhur atas berkah dan perlindungan yang diberikan. Proses ini memiliki dimensi sakral yang dalam, di mana roh leluhur dianggap masih hadir dan memberikan pandangan atas kehidupan sehari-hari.